Rabu, 26 Oktober 2022

SIAPA YANG DAPAT PREDIKSI HARI ESOK?

Pada waktu pagi saya dapat pesan singkat dari istri kalau ada masalah order di pekerjaannya. Karena orderan di perusahaan sedang turun, bos nya cerita agar semua karyawan dapat berfikir bagaimana melewati  orderan yang turun serta bayangan resesi di tahun depan. Saran istri supaya mencari pekerjaan yang baru dan berdoa dapat melewati.

Saya pun merenungkan hal itu. Kemudian terlintas dalam benak saya firman Tuhan yang terdapat dalam Matius 6:25-34 dengan judul Hal Kekuatiran. Tuhan Yesus mengajarkan agar TIDAK KUATIR akan hari esok. (Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.")

Kemudian saya merenung kembali dan bertanya dalam hati, Kenapa Tuhan Yesus berkata/mengajarkan seperti itu? Bukan kah sah-sah saja kalau kita mengkuatirkan akan hari esok? Kita kan manusia ciptaan yang sempurna bukankah wajar kalau punya pikiran kuatir akan hari esok sebagai antisipasi di hari berikutnya?

Kemudian dalam perenungan saya, Firman Tuhan yang hidup mengajarkan kepada saya, kalau punya kekuatiran itu sama seperti manusia yang tidak mengenal Tuhan. (Matius 6:32) Orang-orang yang tidak mengenal siapa Tuhan akan memiliki sikap kuatir karena ia tidak tahu siapa yang memelihara dirinya. (kalau boleh saya sebut "sebatang kara dalam hidup" atau "tidak punya arah hidup"). Tuhan Yesus mengingatkan kepada saya kalau kita ini punya BAPA YANG HIDUP/PUNYA TUHAN YANG HIDUP.

Terus apa yang harus saya buat dalam hidup supaya tidak kuatir? Firman Tuhan yang hidup mengajarkan saya dalam Matius 6:33 (Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.) Maksudnya apa ya Tuhan? (dalam benak saya) Apakah saya harus berpetualang untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya? Apakah saya harus mencari negara yang dipimpin oleh Allah? 

Kemudian Firman Tuhan yang hidup mengajarkan kepada saya cara mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya. Cukup sederhana dan semua bisa melakukannya yaitu hidup sederhana dan melakukan hal yang baik serta benar.

Sebagai penutup, ada sebuah kutipan yang tidak tahu saya sumbernya tapi saya dapatkan dari sebuah film kartun yang berjudul Kungfu Panda (2008; Menit 30:56-31:06) 
"Yesterday is History, 
tomorrow is a mystery, 
but today is a gift, that is why it’s called a present"
(Kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri, tetapi hari ini adalah anugerah, karena itulah kenapa disebut hadiah). Jadi ayo semangat jangan patah semangat, buatlah setiap hari dihidupmu tidak kuatir akan hari esok, karena hari ini adalah ANUGERAH TUHAN yang dijalankan dengan mengandalkan TUHAN dan lakukanlah yang terbaik untuk mu dan disekitarmu.



TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI.

========================================================================

Sumber tulisan: perenungan penulis.

Sumber gambar: https://gbitampaksiring.wordpress.com/2019/03/25/berjalan-bersama-yesus-tidak-selalu-indah-tapi-ini-bahagianya/


Kamis, 25 Februari 2021

BELAJAR SURVIVAL DARI JANDA DI SARFAT

 Halo sobat coretan, apa kabarnya hari ini?

Kiranya kasih dari Tuhan Yesus menyertai kita semua. Waktu saya bekerja sambil merenungkan firman Tuhan, saya tergerak untuk membagikan kebenaran firman Tuhan ini.

O ia sobat coretan hari ini ada yang mau saya bagikan buat sobat coretan. Yaitu belajar survival (bisa dikatakan bertahan hidup dalam keadaan yang kurang menguntungkan di sekelilingnya) dari janda di Sarfat. Yang sobat perlu ketahui ya janda di Sarfat itu bukan orang yang "beriman" lo. Tapi firman Tuhan sangat luar biasa yang mengajarkan/menguatkan bahwa mujizat bisa terjadi kepada siapa saja.

Bagaimana kisah nya? Sobat coretan bisa membuka di dalam Alkitab (1 Raja-raja 17:7-24) dengan judul Elia dan janda di Sarfat. Elia adalah hamba Tuhan yang menubuatkan bahwa bumi akan dilanda kekeringan. Dari sana Elia diperintahkan Tuhan untuk diam di rumah janda di Sarfat. (1 Raja-raja 17:8-9) Singkat cerita Elia melihat janda itu sedang mengumpulkan kayu api. Lalu Elia meminta air kepada janda itu dan perempuan itu melakukan permintaan Elia. Ketika perempuan itu mau mengambil air untuk Elia, Elia pun meminta sepotong roti untuk di makan. Dan perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

Tapi Elia menguatkan janda itu dengan mengatakan: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

Lalu apa yang dilakukan janda itu? Mengacuhkan Elia (karena Elia orang asing di mata janda itu) atau melakukan (meski tidak mengenal Elia)? Alkitab menuliskan bahwa janda itu melakukan apa yang diminta Elia. Dan apa yang Alkitab tulis setelah janda itu lakukan: "Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia."

MUJIZAT BUKAN?

Apakah sampai di situ saja? Tidak, Alkitab menuliskan janda itu masih mendapatkan pergumulan. Apa itu? Alkitab menulis bahwa anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
Dan Elia berkata: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya.
Lalu Elia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah hidup!"

MUJIZAT BUKAN? LUAR BIASA!!!

Dan kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."

Terus apa yang dapat kita ambil dari kisah ini, apa lagi di saat pandemik Covid ini:
1. Alkitab mengatakan Jangan Takut. Yesus Kristus mengatakan jangan kuatir. Kenapa? Matius 6:25 menuliskan: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" Jadi STOP untuk/punya pikiran untuk BUNUH DIRI. Karena itu bukan jawaban.

2. Bergaul dengan orang beriman. Janda di Sarfat bisa kuat karena ia bergaul dengan Elia (orang percaya). Hai Sobat Coretan saya mau tekankan Tuhan tidak akan menurunkan hujan uang/roti/menjawab pergumulan sobat. Karena TUHAN itu KUDUS sedangkan manusia itu masih banyak kekurangan. Jadi Tuhan akan memberikan pertolongan lewat caraNya. Salah satu cara ya dengan orang-orang beriman. Bergaullah dalam persekutuan orang-orang beriman dan saling tolong-menolong. Seperti yang dikatakan Paulus dalam jemaat di Korintus: "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Kor. 15:58)

Kiranya sobat coretan dapat survival dalam hidup dan TUHAN YESUS KRISTUS memberkati.

Selasa, 21 Juli 2020

SEBAB ENGKAULAH KEPUJAANKU

Halo sobat semuanya, apa kabarnya? Semoga kita semua selalu diberkati didalam Kasih dan Kemurahan Tuhan. Sudah lama sekali ya saya tidak menulis di blog ini. Ya karena kesibukan dan rutinitas yang membuat saya tersita waktunya. Sampai pada suatu ketika dalam benak saya untuk kembali menulis.

O ia saya akan membagikan pengalaman yang baru saja saya alami. Hari ini 21 Juli 2020 saya mengalami kasih kemurahan yang luar biasa dari Tuhan Yesus Kristus. Singkat cerita saya akan mengantarkan istri untuk pergi bekerja di suatu perusahaan di Serang. Kira-kira waktu menunjuk jam setengah sepuluh malam. Saya pun mempersiapkan diri dan kendaraan motor saya rasa tidak ada masalah. Dan kami pun siap untuk berangkat.

Tapi kira-kira 5 meter dari rumah, ban belakang motor saya tidak nyaman dan setelah saya cek ternyata bannya mengalami kebocoran. Singkat cerita saya kasih kunci rumah ke istri dan pergi untuk memperbaiki ban belakang yang bocor. Dan ia menunggu sampai ban selesai diperbaiki.

Setelah ban motor sudah diperbaiki saya kembali untuk mengatar istri bekerja. Di tengah perjalanan saya melihat ada sebuah tulisan kecil di belakang kaca mobil. Tulisannya adalah Yer 17:14.  Hem...dalam benak saya apa ya bunyi firman Tuhan itu ya. Nanti lah sampai di rumah saya buka.

Setelah selesai mengantar istri kerja saya pun kembali ke rumah untuk istirahat. Sambil memikirkan rasa penasaran bunyi firman Tuhan itu. Sesampai di rumah saya kaget luar biasa.
"TERNYATA KUNCI RUMAH SAYA TIDAK ADA"
Setelah saya ingat-ingat lagi kunci rumah sudah saya saya serahkan ke istri dan celakanya lagi Handphone sedang saya cass di rumah.
"Waduh tidur di jalan nih." dalam benak saya.
Saya kemudian kembali ke kantor istri untuk mengambil kunci rumah. Di tengah perjalanan saya kembali ke rumah. Siapa tahu jendela tidak di tutup mungkin bisa masuk dari sana. Dan ternyata jendela pun tertutup rapat.

Dalam hati berdoa, "Tuhan tolong selamatkan aku. Aku engak bisa masuk. Dan ada yang "menyuruh" saya, dan berkata "Coba salah satu kunci yang ada di motormu kamu masukkan ke lubang kunci itu."
Dan saya pun mencoba salah satu kunci yang di motor.

Dan MUJIZAT pintu rumah terbuka. Dan akhirnya saya bisa masuk ke rumah. Di dalam rumah saya buka Yer 17:14 dan ternyata LUAR BIASA. (Silahkan Sobat buka ya, maaf tidak saya tulis di blog ini supaya sobat penasaran, mau buka firman Tuhan dan diberkati).

Saya bersyukur dapat firman Tuhan ini apalagi ditengah wabah virus covid19 ini. Kiranya kasih dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus menyertai kita semua.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Minggu, 30 April 2017

JALAN IMAN SEORANG PATRIOT

Hai Sobat "CORETAN" pada hari ini saya akan mensharingkan video yang penulis dapat dari tayangan melawan lupa di Metro TV. Kisah ini adalah membuat penulis semakin termotivasi untuk terus bertumbuh di dalam TUHAN dan kepada NEGARA INDONESIA. Ia uskup agung pribumi pertama di Nusantara yang memimpin umat katolik menjadi pendukung dan pejuang Republik semasa revolusi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia Monsinyur Albertus Sugiyopranoto, pahlawan nasional, pencetus gagasan 100% Katolik, 100% Indonesia.

SELAMAT MENYAKSIKAN




Dari kisah ini ada hal yang tersirat yaitu:


"MENJADI MANUSIA BARU TIDAK BERARTI MENANGGALKAN IDENTITAS, MELAINKAN BERTUMBUH DARI HASANAH BATIN YANG DALAM."



Tuhan Memberkati.

Sumber Video : Metro TV, Melawan Lupa,Melawan Lupa Mgr A Soegijapranata- Jalan Iman Seorang Patriot, https://www.youtube.com/watch?v=_MAWSosd4GE&t=20sdiakses tanggal 20 Maret 2017

Kamis, 16 Maret 2017

KEAJAIBAN DI MALAM NATAL

Pertempuran Bulge ( (16 Desember 1944 – 25 Januari 1945) adalah pertempuran paling berdarah dan terbesar yang melibatkan Amerika Serikat pada Perang Dunia II dan Jerman ada di pihak lawan.

Namun, sebuah keajaiban terjadi di tengah pertempuran yang menewaskan puluhan ribu orang tersebut.

Kala itu, malam Natal 1944, seorang bocah laki-laki dan ibunya berada di dalam pondok kayu mereka yang berada di hutan di wilayah Ardennes, Belgia. Sang ayah, yang berprofesi koki, diterjunkan dalam pertempuran untuk membantu pihak Jerman.

Ilustrasi 1: Kondisi tentara AS berlindung di tengah salju saat
perang melawan Jerman dalam pertempuran Bulge.
Di sanalah, Elisabeth Vincken dan putranya, Fritz berlindung dari cuaca beku, juga dari pasukan musuh yang bersembunyi di pedesaan, yang siap menerjang. Tiba-tiba, suara mencurigakan terdengar. Seperti ada seseorang datang.


Pintu pun dibuka. Jantung Nyonya Vincken serasa copot saat menemukan sekelompok tentara AS di depan rumahnya dan salah satu dari mereka dalam kondisi terluka.

Mati-matian ia menyingkirkan perasaan khawatir bakal dieksekusi mati karena menolong tentara musuh. Demi kemanusiaan, ia mengizinkan para serdadu AS itu masuk ke rumahnya.

Fritz Vincken muda
Perempuan mulia itu tak bisa bicara Bahasa Inggris. Sementara, tentara AS tak bisa Bahasa Jerman. Namun, mereka akhirnya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Prancis.

Tak lama kemudian, ketukan keras terdengar dari arah pintu. Nyonya Vincken takut bukan kepalang, ia khawatir bisa jadi tentara Jerman yang datang. Maka, ia membuka pintu secara perlahan, dan perkiraannya benar.

Pikirannya berkecamuk hebat. Ada kemungkinan para tentara Jerman tak punya belas kasihan dan bakal menembaki serdadu-serdadu AS yang ia tampung.

Ilustrasi 2 : Kondisi Nyonya Vincken meminta tentara Jerman untuk
menanggalkan senjatanya.
Perempuan hebat itu lalu melangkah keluar. Kepada para tentara Jerman, ia berjanji akan menyediakan makan malam yang disajikan panas dan meminta mereka menanggalkan bedil yang tersandang -- syarat serupa yang dimintanya pada pihak AS.

Dan karena itu adalah malam Natal, Nyonya Vincken mengatakan pada para serdadu, ia sedang menerima tamu lain.

Maka, anggota pasukan Jerman itu pun masuk ke dalam pondok. Suasana sungguh canggung ketika dua pihak yang berlawanan itu saling tatap.

Akhirnya, salah satu serdadu Jerman, seorang paramedis, memecah kebekuan dengan menawarkan bantuan membalut luka tentara AS yang cedera.

Fritz Vincken, yang kala itu masih bocah, menceritakan kembali insiden tersebut dalam wawancara dengan WII History Network.

Ia menceritakan, sang ibu akhirnya kembali ke dapur. Memasukkan bahan-bahan tambahan pada setup (Setup adalah suatu cara membuat masakan menjadi empuk dengan jalan memanaskan makanan seperti daging yang sudah digoreng atau sayuaran yang sudah direbus dengan sedikit air dan menggunakan api kecil. Dengan cara ini bumbu masakan akan lebih meresap dan makanan akan menjadi lebih empuk) yang sedang dimasak.

Ilustrasi 3 : Tentara Jerman dan AS makan semeja dalam
perayaan natal
Kemudian dua pihak berseteru itu duduk menghadap meja makan, bersama tuan rumah, menikmati makan malam yang hangat. Setelahnya, seorang tentara Jerman -- eks mahasiswa kedokteran -- mengobati luka serdadu AS.

"Lalu, Ibu membaca Alkitab dan menyatakan bahwa ada setidaknya satu malam yang damai di tengah perang, pada malam Natal di Hutan Ardennes," kata dia.

"Setelah beristirahat cukup, para tentara saling mengucapkan selamat tinggal dan berpisah jalan. Tentara Jerman memberitahukan pihak AS jalan menuju kamp Amerika,  dan memberikan kompas agar mereka bisa menemukannya."

Fritz menyebut, kepribadian kuat dan kebaikan hati sang ibu mungkin membuat pihak Jerman tak menangkapnya (atas tuduhan membantu musuh). "Tempat untuk beristirahat, makanan hangat, dan tempat berlindung dari udara beku. Mereka sungguh menghargainya."

Nyonya Vincken tak sempat bertemu dengan orang-orang yang ia tolong, namun Fritz bertemu kembali dengan dua serdadu AS. Kini, ia bahkan tinggal di Hawaii.

"Beberapa tahun telah berlalu sejak pertempuran paling berdarah dalam semua perang itu. Namun, kenangan malam itu di Ardennes (Belgia) tak pernah lekang dari ingatan. Kekuatan batin dan intuisi seorang perempuan hebat, telah mencegah pertumpahan darah yang mungkin terjadi," kata Fritz.

Apa yang dilakukan sang ibu, menurut Fritz, menjadi bukti bahwa 'kehendak Tuhan melampaui kehendak manusia'.


"Saya akan selalu ingat sosok seorang ibu dan tujuh tentara muda, yang bertemu sebagai musuh, namun berpisah sebagai teman, di tengah Pertempuran Bulge."

==============================================================

Sumber Tulisan dan gambar 1: Nurul Basmalah, 2016, 3 Bukti Masih Ada Rasa Kemanusiaan di Tengah Perang Dunia II, http://global.liputan6.com/read/2665187/3-bukti-masih-ada-rasa-kemanusiaan-di-tengah-perang-dunia-ii, diakses 16 Maret 2017.

Sumber Gambar Fritz Vincken: Joalena Ashmore, 1997, Interview of Fritz Vincken, http://ba-ez.org/educatn/lc/oralhist/vincken.htm, diakses 16 Maret 2017

Sumber Gambar 2 dan 3: NN, 2012, Un cuento de Navidad en medio de la II Guerra Mundial, http://www.jetcero.com/?p=4500, diakses 16 Maret 2017.

Minggu, 08 Januari 2017

KISAH HEROIK JACKSON WILHELMUS

Pada tanggal 1 Januari 2017, Indonesia mengalami kejadian duka yaitu terbakarnya Kapal Zahro Express. Kapal Zahro Express yang mengangkut ratusan penumpang itu sedianya akan berlabuh di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017 ini.

Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar saat berada di tengah laut. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia. Sejumlah penumpang lainnya selamat, luka-luka, dan ada pula penumpang yang hilang. Dibalik terbakarnya Kapal Zahro Express ada kisah heroik.

Mendiang Jackson Wilhelmus 
Kisah Jackson Wilhelmus (40), adalah General Manager salah satu tempat hiburan ternama di Kota Bogor. Menurut temannya, Jackson Wilhelmus adalah orang yang tidak bisa berenang. Tapi ia berupaya sekuat tenaga menolong penumpang lainnya, Fitria, yang tengah mengandung tiga bulan.

Sebagaimana dituturkan Fitria Sabtu (7/1/2017), mereka sama-sama mencoba bertahan hidup di laut lepas tanpa menggunakan pelampung. Beruntung, tas ransel yang digendong Jackson ternyata bisa menjadi pelampung yang membuat mereka tetap bisa mengambang di permukaan.

"Saya tidak bisa berenang dan hanya bermodal nekat dengan menceburkan diri ke laut. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara menyelamatkan diri saat api di kapal itu terus membesar. Untung saja ada Jackson yang menyelamatkan," tutur Fitria.

Jackson yang tengah mengapung bersama ranselnya saat itu, sambung Fitria, langsung menangkap dan memeluknya erat-erat. "Kami bertahan di laut lepas, menunggu datangnya bantuan," ujar calon ibu tersebut.

Sejalan dengan perjalanan waktu, Fitria merasa perlahan-lahan badan mereka mulai tenggelam. Itu karena ransel milik Jackson rupanya tak kedap air sehingga pelan namun pasti air mulai meresap ke dalam ransel 'pelampung' tersebut.

Sebenarnya waktu untuk tenggelam masih bisa diperlambat jika beban dikurangi. Artinya, mereka harus memilih, apakah hanya Jackson atau Fitria yang menggunakan ransel itu, tak bisa keduanya.

Fitria Korban Selamat Kapak Zahro Express
"Namun dia tetap ingin menyelamatkan saya. Dia tak mau melepaskan pelukannya. Karena memeluk, badannya terbebani badan saya sehingga dia lebih banyak tenggelam di dalam air," ujar Fitria.

Beruntung, sebuah kapal milik nelayan setempat melintas. Dengan susah payah mereka berenang menuju kapal itu. Jackson bahkan sempat berulang kali mendorong tubuh Fitria dari bawah yang kesusahan menaiki kapal itu. Akibatnya, badannya bolak-balik tenggelam di air.

Meski keduanya berhasil sampai di atas kapal, nyawa Jackson tak terselamatkan. Dia kehabisan napas kala naik ke atas kapal. Fitria sempat terkejut ketika melihat banyak busa yang keluar dari mulut Jackson.


"Dia sudah menjadi pahlawan buat hidup saya dan anak saya," ujarnya.
==============================================================
Dari Kisah ini dapat penulis bagikan dalam menolong sesama tidak memandang suku, ras, keyakinan yang dianut dan lain sebagainya. Karena pahlawan sejati tidak memandang perbedaan terhadap yang membutuhkan.

Sumber Tulisan: 
Berita Teratas, Kisah Heroik Jackson Wilmar Tak Bisa Berenang, Tapi Rela Tenggelam untuk Selamatkan Ibu Hamil,
http://www.infoteratas.com/2017/01/kisah-heroik-jackson-wilmar-tak-bisa.html diakses 08 Januari 2017
Gana Buana, Dia Jadi Pahlawan buat Saya dan Anak Sayahttp://news.metrotvnews.com/peristiwa/PNggBW7N-dia-jadi-pahlawan-buat-saya-dan-anak-saya diakses 08 Januari 2017
Sumber Gambar: 
http://www.infoteratas.com/2017/01/kisah-heroik-jackson-wilmar-tak-bisa.html
http://www.beritasatu.com/megapolitan/407833-kisah-fitria-penumpang-selamat-kapal-zahro-express.html

Senin, 26 Desember 2016

MANAKALA KUKATAKAN BAHWA AKU ADALAH SEORANG KRISTEN

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak berteriak, "Aku diselamatkan"
Aku berbisik "Aku terhilang!"
"Itulah sebabnya aku memilih-Nya."

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak mengatakannya dengan bangga
Ku akui bahwa aku telah tersandung
Membutuhkan Tuhan untuk membimbing ku

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak mencoba untuk menjadi kuat
Ku akui bahwa aku tak berdaya
Dan berdoa memohon kekuatan untuk melanjutkan hidup

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak membual karena berhasil
Ku akui aku telah gagal
Dan tidak pernah mampu melunasi hutang

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak berpikir aku mengetahui semuanya
Aku berserah pada kebingungan ku
Meminta kerendahan hati untuk diajar

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak mengumumkan telah menjadi sempurna
Kekurangan ku terlalu jelas
Namun Tuhan yakin aku berharga di mata-Nya

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Masih terasa pedihnya luka itu
Tidaklah kurang sakit hati yang kurasakan
Itulah sebabnya mengapa kucari nama-Nya

Manakala kukatakan, "Aku adalah seorang Kristen"
Aku tidak berharap untuk menghakimi
Aku tidak memiliki kekuasaan
Yang ku tahu hanya aku dikasihi

by: Carol Wimmer

Sumber tulisan: Jack Canfield dkk., Chicken Soup for the Christian Family Soul Vol. 2., Indonesia: Dabara Publishers, halaman 43-44

Jumat, 09 Desember 2016

TUKANG CUKUR YANG MURAH HATI

Hai sobat Coretan pada sore ini saya dapat kisah yang keran dari kisah tukang cukur di Cina. Kisah ini saya dapatkan dari media online. 

Seorang tukang cukur asal Hunan, China, Wang Chengjian telah menjalani profesi sebagai tukang cukur selama 50 tahun. Namun, selama 25 tahun belakangan, tarif yang dipasang Wang atas jasanya tak pernah mengalami kenaikan. Dia tetap konsisten memasang harga satu yuan (kalau disetara mata uang Indonesia pada saat ini berkisar Rp. 2000) per orang.

"Tukang cukur lain memasang tarif 5 sampai 10 yuan (setara Rp 10.000 sampai 30.000) per-orang. Tetapi saya tidak pernah menaikkan tarif lebih dari satu yuan," kata Wang seperti dilansir dari laman Shanghaiist, Kamis (8/12).

Wang belajar mencukur dari gurunya sejak masih 13 tahun. Dulu Wang dan gurunya menawarkan jasa mencukur dari pintu ke pintu. Beberapa tahun kemudian, dia membuka tempat pangkas rambut sendiri.

"Penduduk desa ini bukan orang kaya. Lebih baik menghasilkan sedikit uang daripada hidup dalam ketidakjujuran. Itulah yang selalu diajarkan guru saya. Dan saya selalu mengingat itu sampai sekarang," papar Wang.


Meski sudah memasang tarif rendah, masih ada penduduk desa yang menawar. Selain itu, Wang juga kerap mendatangi keluarga miskin, penyandang disabilitas, dan orang lansia untuk menawarkan jasanya secara gratis.

Salah satu pelanggan Wang, Zhang Shiyi (80 tahun) tak pernah berhenti memuji kebaikan hati Wang.

"Saya sudah terbaring di tempat tidur selama bertahun-tahun, jadi saya tidak bisa lagi datang ke tempat Wang. Tetapi dia selalu mengunjungi saya dan memberi potongan rambut gratis," ungkap Zhang.



Sementara itu, Wang menanggapi Zhang dengan mengatakan sesama manusia harus saling tolong menolong.

Kiranya kisah ini menjadi setiap kita untuk peduli dan mau membantu apa pun profesi yang dijalankan.

=================================================================
Sumber Tulisan dan Foto: Ira Astiana, Selama 25 tahun, tukang cukur rambut di China pasang tarif Rp 2 ribu,  https://www.merdeka.com/dunia/selama-25-tahun-tukang-cukur-rambut-di-china-pasang-tarif-rp-2-ribu.html, diakses tanggal 09 Desember 2016
Sumber Foto: http://redaksi.co.id/93098/tukang-potong-rambut-ini-tak-pernah-naikkan-tarif-selama-25-tahun-alasannya-bikin-terharu.html, diakses tanggal 09 Desember 2016

Kamis, 24 November 2016

PERCAYA ITU APA?

Hai, sahabat CORETAN yang dikasihi Tuhan. Pada kali ini, saya akan menulis suatu pengalaman yang mau penulis bagikan. 


Sebelum masuk ke dalam pengalaman penulis, penulis mau membagikan suatu kisah ya... tepatnya pada saat 31 Desember 2015. Dimana waktu itu saya mau ibadah penutupan tahun di salah satu gereja. Dalam perjalanan mengendarai motor saya melihat sinar matahari senja yang sangat indah. Dan dalam hati penulis berbicara: 

"Wow... indah sekali matahari senja pada hari ini mungkin berkat Tuhan akan saya nikmati di tahun 2016." 
Dan ternyata apa yang penulis "ramalkan" ternyata terjadi.

Langsung pada ceritanya saja ya....he...he...he....

Pada awal puasa tanggal 06-06-2016 (wah angka cantik ya....), penulis mendapatkan berkat bahwa nenek/opung (dalam bahasa Batak) mengalami sakit. Beliau sakit karena faktor umur. Dan akhirnya dirawat di salah satu rumah sakit daerah Cilegon. 


Pada saat nenek/opung sakit kami sekeluarga membagi tugas jaga. Dan penulis mendapat tugas malam. Dalam menjaga nenek/opung saya berinisiatif membawa laptop dan headshet dari tempat usaha dengan tujuan membuat nenek/opung tidak bosan. Beliau sangat menyukai lagu-lagu daerah khususnya rohani. Sambil nenek/opung mendengarkan lagu-lagu daerah penulis iseng cari objek untuk difoto..... he...he dan ini beberapa foto isengnya:


Nenek/opung dirawat tidak lama, karena beliau tidak suka kalau dirawat di rumah sakit. Akhirnya keluarga sepakat untuk rawat jalan. 

Dalam benak penulis, wah akhirnya bisa bernafas lega karena opung/nenek sudah sehat. 

Berkat Tuhan datang lagi, penulis mendapat kabar paman/Amangboru mengalami serangan jantung dan dirawat di rumah sakit di Jakarta. Akhirnya kami sekeluarga sepakat untuk menjenguk sebentar ke Jakarta dan opung/nenek yang dirawat oleh tante di rumah. 

Dalam perjalanan pergi semua berjalan dengan baik. Dan bisa bertemu dengan paman/Amangboru dalam kondisi stabil. Akhirnya kami berdoa untuk kesembuhan paman/Amangboru dan pamit pulang. Pada saat pulang kebetulan jam berbuka. Jalan di Jakarta macet. Seperti biasa penulis melihat GPS untuk melihat rute jalan.

Waduh semua macet total. Akhirnya penulis mencari jalan alternatif dan GPS menunjukkan jalan. Bapak penulis menyarankan untuk menggunakan jalan biasa karena lebih menguasai dibandingkan jalan alternatif. Karena macet yang sangat parah maka penulis memutuskan mengikuti GPS untuk menemukan jalan tercepat. Selama perjalanan penulis mendapat bapak bersungut-sungut. Karena jalan yang diikuti penulis tidak dikenal oleh bapak penulis. Dalam benak penulis: "Ya namanya juga orang tua maklum saja memarahi. Pasti GPS ini tidak pernah kasih jalan yang keliru." (Sambil menyetir tetap berdoa dan percaya pasti ada jalan keluar, yang penting tetap tenang walau sungutan).

Sampai pada suatu ketika penulis tidak kuat mendengar sungutan. Dan dengan suara meninggi penulis katakan :
"Kalau tidak mau silahkan keluar dari mobil dan cari kendaraan lain."  
Tapi dalam hati kecil penulis menyesal sudah berkata seperti itu dan berdoa dalam hati: 
"Ampuni hamba dan keluarga hamba. Karena tidak sabar dan tidak percaya."

Akhirnya GPS menunjukkan pintu tol ke arah Tanggerang. Di sana penulis dalam hati mengucap syukur. Selama perjalan di jalan tol sudah tidak ada lagi hinaan dan cacian. Dan tiba ke rumah dengan selamat pukul 21:30. 

Meskipun disertai cacian dan hinaan, penulis bersyukur bisa tiba dengan selamat. Dan seandainya penulis tidak mengikuti jalan alternatif mungkin tiba di rumah 24:00. Macet banget jalanan di kota Jakarta.

Apa hikmat dari kisah ini? PERCAYA ITU APA?
Pembaca sendiri yang bisa gambarkan. TUHAN MEMBERKATI

Jumat, 13 Mei 2016

JANGAN MEMANDANG RENDAH SESAMA

Hai para sobat bloger, kali ini penulis ingin membagikan suatu tulisan yang dapat menjadi pelajaran berharga. Penulis mendapatkan kisah ini dari berita online yaitu Merdeka hari Jumat, 13 Mei 2016. Kisah ini diambil dari negeri Hindustan yaitu India. Demikian tulisan yang saya copy-paste dari sumbernya.

Seorang warga yang bernama Bapurao Tajne dari kalangan menengah ke bawah di India telah menggali sumur seorang diri dan kini menjadi penyedia sumber air bersih gratis bagi seluruh desanya.


Dikutip dari The Huffington Post (11/5), Tajne menghabiskan 40 hari untuk menggali sumur setelah istrinya dilarang meminta air oleh tetangganya. Sang istri meminta izin untuk menimba air dari tuan rumah yang berasal dari kasta lebih tinggi. Alih-alih mendapatkan air, sang istri justru dihina.

Mendengar ini Tajne merasa sangat kecewa. Daerah Maharashtra, tempatnya tinggal tengah menghadapi kekeringan. Tiga sumur yang jadi sumber air bagi warga sudah mengering.

"Saya pulang hari itu dan hampir menangis," kata Tajne kepada The Times of India (8/5). "Saya memutuskan untuk tidak pernah mengemis untuk air dari siapa pun lagi. Saya pergi ke Malegaon dan membeli alat-alat, kemudian dalam satu jam saya mulai menggali."

Tajne mengerjakan penggalian yang biasanya dilakukan oleh 4-5 orang sendirian. Para tetangganya menolak membantu. Mereka pikir apa yang Tajne lakukan sia-sia. Namun niat Tajne untuk menemukan mata air tetap teguh. Dia tak bisa bekerja sepanjang hari karena harus bekerja. Aktivitas penggalian dilakukannya pada pagi hari dan sore hari sepulang kerja.
  
"Sulit untuk menjelaskan apa yang saya rasakan pada hari-hari itu. Saya hanya ingin menyediakan air untuk seluruh wilayah saya sehingga kami, warga Dalit tidak harus mengemis untuk air dari kasta lain," kata buruh yang tengah mengejar gelar sarjana ini.

Setelah 40 hari, akhirnya Tajne berhasil menemukan mata air. Dia mengundang semua orang untuk mengambil air dari sumurnya. Bahkan pemilik sumur yang sempat mengolok-oloknya ikut meminta air kepadanya. Sekarang, seluruh warga Dalit di Maharashtra tak lagi kekurangan air bersih.

 "Orang-orang yang mengejek usaha saya sekarang datang kepada saya untuk mengambil air," kata Tajne seperti dikutip dari Asian News International. Sang istri pun menyesal karena sempat meragukan suaminya.

"Saya tidak membantunya sedikit pun sampai dia menemukan air. Sekarang seluruh keluarga, kecuali dua anak kami membantunya memperdalam dan memperlebar sumur."
Sumber tulisan dan gambar diambil dari Media online Merdeka: Tantri Setyorini, Kesal Dihina, Pria India Gali Sumur Seorang Diri Untuk Seluruh Desa. 

Sumber tulisan dan foto: http://www.merdeka.com/gaya/kesal-dihina-pria-india-gali-sumur-seorang-diri-untuk-seluruh-desa.html, Diakses tanggal 13 Mei 2016.

Dari kisah ini kiranya menjadi inspirasi dalam hidup untuk lebih baik lagi. GBU

Kamis, 21 April 2016

JANGAN PERNAH MENYERAH

[Justin]
Tuhan tak pernah janji, langit selalu biru.
Tetapi Dia berjanji, selalu menyertai.

Tuhan tak pernah janji, jalan selalu rata.
Tetapi Dia berjanji, berikan kekuatan.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, saat hati menyembah.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, bagi yang setia dan percaya.

[Edward]
Tuhan tak pernah janji, langit selalu biru.
Tetapi Dia berjanji, selalu menyertai.

Tuhan tak pernah janji, jalan selalu rata.
Tetapi Dia berjanji, berikan kekuatan.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, saat hati menyembah.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, bagi yang setia dan percaya.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, saat hati menyembah.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, bagi yang setia dan percaya.

Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada, bagi yang setia dan percaya.

[Justin]

Mujizat Tuhan ada,bagi yang setia dan percaya.


Sumber Video: https://www.youtube.com/watch?v=2b7GyljOV88

Selasa, 05 April 2016

DAINANG (MAMA/IBU/BUNDA)-Siantar Rap Foundation & Pitta Rose


#
Di hahurangan ki
Ai hodo patikkoshon au
Molo borngin lasni ari
Ingot do ho tu au
Mauliate ma inang
Di sude haholongan mi
Inanghu naburju na uli lagu

Reff :
Di tangiangmi i inang
Di haholongan mi tu au
Apus ma ilumi inang
Posroham posroham ale inang

Rap :
Langkah kaki ter-tatih seolah lelah berdiri

Menyeret langkah perlahan enggan untuk berhenti
Hodo inanghu na burju na uli na lagu
Idokhon ho anakhon ki do hamoraon di au
Tertawa coba melawan hati
Berburu seolah diburu melawan seolah di lawan meng-hentak 
Tiada berhenti
Solah sendiri hati lelah menanti
Satu masa tak pasti tak lagi engkau nikmati

Di tangiangmi i inang
Di haholongan mi tu au
Apus ma ilumi inang
Posroham posroham ale inang

Bakat telapak hapus amarah telanjang kaki
Tangan mengepal mata layu tahan dahaga
Tanpa mencela peluh bagai permata
Tangis jadi irama asa yang tak terkira
Buatmu mama sabar jadi lecana
Walau kaki bernana keras takkan menyerah
Arah tak mampu seakan sia tersapu
Hanya padamu, Mama aku siap berpacu

Godang do dosaku tuho da inang
Godang hadangolonmu tarbahen au
Hupasahat endeku tu ho inang
Inangku na burju na lagu

Di tangiang ni  inang
Di haholongan mi tu au
Apus ma ilu mi inang
Posroham posroham ale inang

Di tangiang ni inang
Di haholongan mi tu au
Apus ma ilumi inang
Posroham posroham ale inang



Judul : Dainang
Cipt.  : Alfred Phobia
Artis  : Siswa Kelas 3A TA. 2015/2016 SDN Marindal Medan 104212

Jumat, 11 Maret 2016

PERDEBATAN ANTARA PROFESOR DAN ANAK KECIL

Hai sobat bloger, pada kesempatan ini saya dapat video yang sangat keren antara profesor dan anak kecil. Dalam video ini digambarkan profesor sedang mempertanyakan tentang Tuhan di dalam kelasnya.

Profesor: 
"Saya akan membuktikan kepada Anda. Jika Tuhan itu ada, maka Dia adalah kejahatan."

Lalu profesor itu bertanya kembali kepada anak-anak di kelas.
Profesor: 
"Apakah Tuhan menciptakan semua yang ada?"

Semua anak mengangguk setuju bahwa Tuhan menciptakan semua yang ada. Lalu profesor itu memberikan kesimpulan tentang Tuhan.
Profesor: 
"Jika Tuhan menciptakan semua, maka Dia menciptakan kejahatan. Yang artinya, Tuhan adalah kejahatan."

Tapi ada seorang anak kecil yang menyela profesor tersebut dengan mengangkat tangan
Anak Kecil:
"Permisi profesor, apakah dingin itu ada?"
Profesor:
"Pertanyaan macam apa ini? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kalian tak pernah merasakan kedinginan?
Anak kecil:
"Sebenarnya pak, dingin itu tidak ada!! Menurut hukum fisika, apa yang kita anggap sebagai rasa dingin adalah karena ketiadaan rasa hangat."

Kemudian anak kecil itu bertanya lagi kepada profesor
Anak Kecil:
"Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor:
"Tentu saja ada."
Anak Kecil:
"Anda salah, pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap terjadi karena ketiadaan cahaya. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari seseorang yang tidak mempunyai rasa cinta dari Tuhan."

Selamat menyaksikan:



Kiranya menjadi perenungan buat pribadi masing-masing.

Sumber Video: https://www.youtube.com/watch?v=MfuGNDjYcY0
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."