Sabtu, 21 November 2015

BERANTEM TERUS BERTEMAN KEMBALI

Ya.... kalau lihat judul ini pasti mengarah pada persahabatan secara khusus pada anak-anak. 
Ada suatu kejadian di tempat permainan dimana dua orang anak yang berselisih paham tentang siapa yang paling hebat diantara mereka.

Al: "Aku adalah anak yang paling kuat di antara teman-teman. Coba kamu lihat badan aku yang paling besar."

Bi: "Ha.... ha... ha... badan kamu memang paling besar tetapi kalau soal keberanian aku adalah orangnya."

Al: "Berani??? Ha...ha... sama mama ku aja kamu takut."

Bi: "Ya ialah mama kamu kan badannya besar kaya raksasa."

Al: "Apa kamu berani menghina mama ku?? Aku pukul kamu!" (sambil melayangkan tinjunya ke arah Bi) 

Bi: "Kamu berani memukul aku. Akan ku balas." 

Gambar 1: Ilustrasi
Dan akhirnya terjadilah perkelahian di antara mereka. Karena badan Bi tidak dapat mengimbangi badan Al akhirnya mengeluarkan senjata terakhir yaitu menggigit salah satu tangan Al hingga berdarah. Akhirnya si Al pergi mengadukan perbuatan yang dilakukan Bi kepada orang tuanya. Tidak terima perbuatan Bi kepada Al, orang tua Al mendatangi Bi dan memarahi serta melarang untuk tidak berteman dengannya. 

Keesokan harinya di sekolah Al tidak menegor Bi karena saran dari orang tuanya. Bi pun merasa bersalah atas perbuatannya dan akhirnya mendatangi Al.

Bi: "Aku minta maaf ya kalau aku menggigit tangan kamu sampai terluka."

Al: "Kata orang tua aku, kamu jangan menjadi teman aku lagi."

Bi: "Ya sudah aku juga tidak mau jadi teman kamu lagi,"

Gambar 2: Ilustrasi
Pulang sekolah kebiasaan kedua anak itu adalah pergi bermain di dekat rumah. Bi yang sudah di warnet sambil bermain permainan kegemarannya asik bermain. Al yang melihat Bi yang sedang asik datang menghampiri.
Al: "Hebat juga permainan kamu."

Bi: "iya dong aku kan jago dengan permainan ini. Kamu mau ikutan? Nanti aku undang main. Tapi aku minta maaf ya atas kejadian kemarin."

Al: "Oke aku maafkan. Sebentar aku bayar dulu nanti main sama kamu."

Akhirnya pun mereka berdamai kembali.

=====================================================================================

Kadang kala dalam persahabatan pasti ada masa-masa perselisihan. Dan mungkin orang ke tiga atau keempat tidak memberikan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan perselisihan. Oleh karena itu dari cerita di atas dapat diambil hikmat bahwa perdamaian tidak tergantung pada orang ke tiga atau keempat tetapi kepada setiap pribadi yang berselisih untuk mau mengakui kesalahan atau mau menerima permohonan maaf.

GOD BLESS YOU


Sumber Tulisan : Pengalaman Penulis/Admin 
Sumber Gambar 1: Nadirah Nur, Bagaimana Mengatasi Perkelahian Anak dan Saudara?, www.wajahbocah.com/bagaimana-mengatasi-perkelahian-anak-dan-saudara.html., diakses 21 November 2015
Sumber Gambar 2: Dokumen Penulis/Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar