Senin, 06 Mei 2013

AYAH MENJAHITKAN GAUN PROM NIGHT UNTUK ANAKNYA


Saat anak gadisnya yang berumur 17 tahun tak bisa menemukan gaun yang pas untuk dipakai di prom night. Prom night adalah sebuah acara terakhir (kegiatan dari budaya sekolah di Amerika Serikat) untuk mengenang masa-masa SMA dan pesta dansa menjadi bagian identik yang menempel pada acara tersebut. Sang ayah David Herron memutuskan untuk membuatkannya. Namun, David bukanlah seorang penjahit. Dia adalah seorang tentara.

Mariah, gadis 17 tahun warga Wisconsin, Amerika Serikat, nyaris frustrasi karena ia tak juga menemukan gaun untuk ia kenakan di prom night sekolahnya. Mariah ingin sekali mengenakan gaun dengan motif kamuflase ala seragam tentara, namun semua gaun prom motif kamuflase yang ditemuinya di toko harganya sangat mahal.

"Anakku senang sekali berburu, memancing, dan melakukan aktivitas di luar, dan ia ingin mengenakan gaun prom motif kamuflase," ujar David Herron, ayah Mariah, kepada Yahoo!.

"Kami sudah mencari juga di toko online, namun semuanya mahal. Jadi aku mengajaknya pergi ke toko kain untuk mencari motif dan bahan yang ia sukai. Saat itu aku berpikir akan meminta orang lain untuk menjahit gaunnya," lanjut David.

Sebagai mantan tentara, David pernah belajar menjahit untuk sekadar menempelkan emblem di seragamnya, atau untuk mengelim ujung celananya. Namun tentu saja ia sama sekali tak tahu bagaimana cara membuat sebuah gaun. "Mariah ingin gaunnya memiliki model korset di bagian belakang, namun penjual kainnya bilang bahwa itu terlalu rumit. Ia lalu memberi kami beberapa ide lain untuk gaun tersebut," ujar David.

"Setelah mendapat ide-ide itu, aku langsung memutuskan untuk mengambil tantangan untuk menjahit sendiri gaun prom tersebut, meski aku sempat berpikir, 'Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?'" Namun demi membahagiakan putrinya, David akhirnya membeli semua kain yang dibutuhkan, totalnya seharga 97 dollar.

Di rumah, David mengubah ruang keluarga menjadi ruang menjahit. Satu meja dijadikan tempat menyimpan kain-kain, satu lagi untuk mesin jahit. Ia menghabiskan berjam-jam untuk membaca panduan menjahit dari buku dan internet. "Istriku akan bertanya, 'Kamu perlu bantuan? Sepertinya kita harus panggil tukang jahit saja' namun aku seorang perfeksionis dan aku ingin melakukannya sendiri.

Enam minggu kemudian, David berhasil menyelesaikan karya besarnya: sebuah gaun strapless terbuat dari satin putih bermotif kamuflase, dibungkus dengan kain tulle hitam. Sebuah pita satin hitam memberi aksen di bagian pinggang sekaligus mengikatnya di bagian belakang gaun. David melengkapi gaun ini dengan sepatu boots cokelat-putih yang ia beli khusus untuk putrinya.

Mariah mengenakan gaun tersebut untuk menghadiri prom night di sekolahnya, Marshfield High School, baru-baru ini. "Ia suka sekali gaunnya. Ia bahkan bertanya apakah aku mau menjahit gaun pengantinnya," ujar David. "Kita lihat saja nanti."

################################################################################################
"Setelah mendapat ide-ide itu, aku langsung memutuskan untuk mengambil tantangan untuk menjahit sendiri gaun prom tersebut, meski aku sempat berpikir, 'Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?'" 
Namun demi membahagiakan putrinya, David akhirnya membeli semua kain yang dibutuhkan, totalnya seharga 97 dollar.

Sumber Tulisan: http://id.she.yahoo.com
Sumber Gambar: http://id.she.yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar