Saat anak gadisnya yang berumur 17 tahun tak bisa menemukan
gaun yang pas untuk dipakai di prom night. Prom night
adalah sebuah acara terakhir (kegiatan dari budaya sekolah di Amerika Serikat)
untuk mengenang masa-masa SMA dan pesta dansa menjadi bagian identik yang
menempel pada acara tersebut. Sang ayah David Herron memutuskan
untuk membuatkannya. Namun, David bukanlah seorang penjahit. Dia adalah seorang tentara.
Mariah, gadis 17 tahun warga Wisconsin, Amerika Serikat,
nyaris frustrasi karena ia tak juga menemukan gaun untuk ia kenakan di prom
night sekolahnya. Mariah ingin sekali mengenakan gaun dengan motif kamuflase
ala seragam tentara, namun semua gaun prom motif kamuflase yang ditemuinya di
toko harganya sangat mahal.
"Anakku senang sekali berburu, memancing, dan melakukan
aktivitas di luar, dan ia ingin mengenakan gaun prom motif kamuflase,"
ujar David Herron, ayah Mariah, kepada Yahoo!.
"Kami sudah mencari juga di toko online, namun semuanya
mahal. Jadi aku mengajaknya pergi ke toko kain untuk mencari motif dan bahan
yang ia sukai. Saat itu aku berpikir akan meminta orang lain untuk menjahit
gaunnya," lanjut David.
Sebagai mantan tentara, David pernah belajar menjahit untuk
sekadar menempelkan emblem di seragamnya, atau untuk mengelim ujung celananya.
Namun tentu saja ia sama sekali tak tahu bagaimana cara membuat sebuah gaun.
"Mariah ingin gaunnya memiliki model korset di bagian belakang, namun
penjual kainnya bilang bahwa itu terlalu rumit. Ia lalu memberi kami beberapa
ide lain untuk gaun tersebut," ujar David.
"Setelah mendapat ide-ide itu, aku langsung memutuskan
untuk mengambil tantangan untuk menjahit sendiri gaun prom tersebut, meski aku
sempat berpikir, 'Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?'" Namun demi
membahagiakan putrinya, David akhirnya membeli semua kain yang dibutuhkan,
totalnya seharga 97 dollar.
Di rumah, David mengubah ruang keluarga menjadi ruang
menjahit. Satu meja dijadikan tempat menyimpan kain-kain, satu lagi untuk mesin
jahit. Ia menghabiskan berjam-jam untuk membaca panduan menjahit dari buku dan
internet. "Istriku akan bertanya, 'Kamu perlu bantuan? Sepertinya kita
harus panggil tukang jahit saja' namun aku seorang perfeksionis dan aku ingin
melakukannya sendiri.
Enam minggu kemudian, David berhasil menyelesaikan karya
besarnya: sebuah gaun strapless terbuat dari satin putih bermotif kamuflase,
dibungkus dengan kain tulle hitam. Sebuah pita satin hitam memberi aksen di
bagian pinggang sekaligus mengikatnya di bagian belakang gaun. David melengkapi
gaun ini dengan sepatu boots cokelat-putih yang ia beli khusus untuk putrinya.
################################################################################################
"Setelah mendapat ide-ide itu, aku langsung memutuskan untuk mengambil tantangan untuk menjahit sendiri gaun prom tersebut, meski aku sempat berpikir, 'Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan?'"
Namun demi membahagiakan putrinya, David akhirnya membeli semua kain yang dibutuhkan, totalnya seharga 97 dollar.
Sumber Tulisan: http://id.she.yahoo.com
Sumber Gambar: http://id.she.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar