Rabu, 22 Agustus 2012

BERSUSAH PAYAH ATAS NAMA CINTA


Triatlon adalah kompetisi yang melelahkan, setiap atlet harus menyelesaikan tiga cabang olahraga secara berkesinambungan: renang, balap sepeda dan lari.

Namun, seorang ayah yang luar biasa menyelesaikan semua cabang dalam
trialton dengan membawa serta putrinya yang berusia 13 tahun dan menderita penyakit cerebral palsy, melintasi daratan, melewati perairan. Sebuah pemandangan yang menyentuh hati dan mengingatkan mereka yang menyaksikannya, akan kesejatian sebagai manusia.
Daya tahan dan terutama kekuatan cinta Rick van Beek untuk putrinya, Madison membuat orang-orang menjuluki pria asal Byron Center, Michigan itu "ayah abad ini".

Bukan sekali saja dia berlomba membawa serta putrinya. Ia berpartisipasi lebih dari 70 acara, termasuk semi maraton, triatlon, dan kegiatan luar ruangan lainnya, sebagai bagian dari 'Tim Maddy".

Minggu lalu dia dan Maddy, panggilan akrab Madison, ambil bagian di perlombaan trialton Sanford and Sun. Bersama mereka menyelesaikan renang sejauh 0,3 mil atau 0,48 km, bersepeda 12,4 mil atau 19,95 kilometer, dan lari sepanjang 3,1 mil atau 4,98 kilometer. Maddy selalu ada bersamanya, beralih dari satu cabang ke cabang lain.

Saat bersepeda, van Beek menempatkan putri di sebuah keranjang tambahan, di air ia berenang sambil mendorong Maddy yang ditempatkan di sebuah kayak, kemudian sambil berlari ia mendorong kereta yang berisi anak kesayangannya itu.

Apa yang membuat van Beek mau bersusah payah?
Cinta adalah alasan terbesarnya. Kepada Midland Daily News, ia mengaku menyelesaikan perlombaan bersama Maddy yang tak bisa berjalan dan bicara, karena putrinya itu senang sekali berkegiatan di luar rumah.

"Fungsi indranya setara dengan bayi berusia tiga bulan. Salah satu hal yang kami pahami adalah, dia senang berada di luar rumah, berada di air, merasakan hembusan angin menerpa rambut dan wajahnya.
Maddy didiagnosa menderita celebral palsy (lumpuh otak) dua bulan setelah ia dilahirkan. "Hari itu adalah yang terburuk dalam hidup kami," kata van Beek kepada Fox17. "Semua orang tentu berharap anak-anaknya tumbuh sehat," kata dia.

Namun, alih-alih menyesali yang telah terjadi, van Beek mengaku, kondisi putrinya justru membuat ia dan istrinya menjadi sosok berbeda, yang lebih baik dan kuat.

Titik balik       
Suatu hari, empat tahun lalu, ia menyaksikan putrinya sangat gembira saat berpartisipasi dalam acara Grand Rapids Marathon. Menikmati setiap gundukan jalan, dalam kereta yang didorong para pelari. Kala itu, perasaan van Beek haru biru melihatnya. "Segera setelah itu, aku menghentikan kebiasaan menghisap dua bungkus rokok dalam sehari," kata dia, yang sebelumnya adalah perokok berat. Dan untuk membuat putrinya lebih bahagia, ia mulai berlatih agar bisa ikut balapan pada tahun 2008 lalu. Van Beek bekerja keras membentuk tubuhnya, sambil mengumpulkan dana amal untuk mereka yang membutuhkan.

"Emosi yang kurasakan menjadi ilham atas apa yang kulakukan selama ini," tulis dia dalam blognya. "Sebut saja itu inspirasi, atau motivasi, apapun pendapat Anda. Namun, aku menyebutnya CINTA."
Sebuah perasaan menggetarkan yang menurut van Beek, tak akan pernah pudar. "Dia adalah hatiku, dan aku adalah kakinya. Meski suatu saat nanti dia mungkin tak ada di sampingku, ia akan selalu berada di hatiku, menjadi penyemangat."

Apa yang dilakukan van Beek menginspirasi banyak orang yang menyaksikan keagungan cinta ayah-anak itu. "Sangat menginspirasi saat melihatnya," kata panitia perlombaan Misty Angle, usai melihatnya pada balap triatlon 2011 lalu. "Mereka menjadi bagian paling menarik dalam perlombaan itu untuk saya dan banyak orang."

Namun, van Beek menepis semua pujian untuk dirinya, dan berkata, sang putrilah yang sejatinya berhak mendapatkannya. "Bagiku Madison yang mengubah hidup banyak orang meski ia tak berdaya. Bukan aku, tapi dia," kata van Beek pada Fox News. Dan, "kami adalah tim yang hebat."
=====================================================================================
Sumber Tulisan: http://dunia.news.viva.co.id
Sumber Gambar dan Video: http://5secondsofmayhem.tumblr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar